Faktor Dalam Dan Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor
dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
pada tumbuhan adalah gen dan zat pengatur
tumbuh.
1.Faktor gen
Faktor
penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam
gen.
Informasi genetik pada gen mengendalikan terbentuknya
sifat
penampakan secara fisik (fenotip) melalui interaksinya
dengan
faktor lingkungan.
2.Zat pengatur
tumbuh (hormon)
Zat
pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa
organik
yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat,
dan
mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada
konsentrasi
tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan,
tetapi
pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan.
Macam-macam hormon sebagai
berikut.
1)
Auksin
Auksin
mula-mula ditemukan oleh Darwin,
dengan
percobaan pengaruh penyinaran
terhadap
koleoktil. Auksin adalah hormon
Sumber : IGCSE Biologi DG. Mackean
Gambar Auksin diproduksi di ujung
koleoptil
|
yang
berperan merangsang pembelahan sel
dan
pengembangan sel. Hormon auksin/
IAA
memiliki sifat menjauhi cahaya.
Hormon
ini diproduksi pada ujung tunas
akar
dan batang. Pengaruh hormon auksin
dalam
konsentrasi yang berbeda pada
bagian
tubuh tanaman mengakibatkan
terjadinya
pertumbuhan yang tidak seimbang.
Bagian
yang mengandung auksin
lebih
banyak memiliki kecepatan tumbuh
yang
lebih besar. Adapun bagian yang
kekurangan
akan mengalami pertumbuhan
lebih
lambat. Jika ini terjadi pada pucuk
batang, terjadi pembengkokan
arah pertumbuhan.
Dilihat
dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh
pada:
a) pengembangan sel; e)
partenokarpi;
b) fototropisme; f)
pembentukan batang.
c) geotropisme;
d) pertumbuhan akar;
2.) Giberelin
|
Giberelin merupakan jenis hormon yang mula-mula
Ditemukan oleh Kuroshawa dari jepang.
Hormon
ini berpengaruh terhadap sifat genetik,
pembungaan,
penyinaran, dan mobilisasi karbohidrat
selama
perkecambahan. Hormon ini berperan
dalam
mendukung perpanjangan sel, aktivitas
kambium
mendukung pembentukan RNA
baru, dan sintesis protein
3)
Sitokinin
Sitokinin
ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi
untuk:
a) merangsang pembelahan sel;
b) merangsang pembentukan
tunas;
c) menghambat efek dominasi
apikal oleh auksin
pada batang;
d) mempercepat pertumbuhan
memanjang.
4)
Etilen
Dalam
keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan
berperan
apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini
berperan pada proses pematangan buah. Hubungan etilen dengan auksin yaitu
etilen memengaruhi pembentukan protein yang diperlukan dalam aktivitas
pertumbuhan.
5)
Inhibitor
Inhibitor
adalah zat yang menghambat pertumbuhan pada
tanaman
inhibitor. Sering dijumpai pada proses perkecambahan,
pertumbuhan
pucuk, atau dalam dormansi. Beberapa
jenis
inhibitor yaitu asam absisat dan plant growth
retardant. Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar,
umbi,
tunas, buah, dan endosperm. Zat ini mempunyai
fungsi
berlawanan dengan auksin, giberelin, dan sitokinin.
Plant growth retardant adalah inhibitor yang berlawanan
dengan kegiatan giberelin
pada perpanjangan batang.
Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada
Tumbuhan
Faktor
luar yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air,
cahaya,
suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi
terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa
kimia
sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis
berbagai komponen sel yang
diperlukan selama pertumbuhan.
Nutrisi
umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion
dan
kation, sebagian lagi diambil dari udara.
Unsur-unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak
disebut
unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun
unsur-unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro
(B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-
unsur
tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan
unsur
yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi
terhambat.
b. Air
Air
berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam
proses
penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut
bagi
kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai
medium
reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi
kadar
enzim dan substrat sehingga secara tidak
langsung
memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada
tanah
menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses
osmosis
akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat
keluarnya
materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan,
sehingga
tanaman kering dan mati.
c. Cahaya
Cahaya
mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
Sumber: Kamus Biologi
Bergambar, 2005
Gambar Permukaan
daun cenderung menghadap ke
arah cahaya matahari.
|
Cahaya
secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan
setiap
tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat
diamati
dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada
keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan
batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek,
batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam
fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap
ketersediaan
makanan. Tumbuhan yang tidak terkena
cahaya
tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi
pucat.
d. Suhu
Suhu
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara
lain
memengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu
rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Suhu
yang
paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum
(100–380C).
e. Kelembapan
Tanah
dan udara yang lembap berpengaruh terhadap
pertum-buhan.
Pada keadaan lembap, banyak air yang diserap
oleh
tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga
meng-akibatkan
pertumbuhan menjadi cepat. Akibat
pemanjangan
sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar.
Pada
kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena
transpirasi
yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan
air,
tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian
daun yang lebar.
0 komentar:
Post a Comment