Pengertian
Kreativitas Tari
Kata
kreatif bukan merupakan hal yang asing dan sering kita dengar. Kata kreatif
sering dikaitkan dengan membuat karya. Tari salah satu bidang yang dapat
dijadikan sebagai objek kreativitas karya seni. Dalam menyusun karya seni
sangat dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan karya seni yang
baik. Menyusun karya seni dapat menggunakan pembendaharaan gerak tradisi yang
sudah ada atau melalui pencarian dan pengembangan gerak yang belum terpola
sebelumnya yaitu dengan cara melakukan eksplorasi gerak, improvisasi gerak dan
komposisi gerak yaitu penyusunan gerak menjadi sebuah tarian. Pengalaman dan
kemampuan seseorang baik secara teoritis maupun praktek dapat dijadikan bekal
dalam mewujudkan kreativitas yang diwujudkan dalam karya seni.
Mencipta
merupakan dorongan untuk merasakan, menemukan dan menuangkan ide-ide yang ada
untuk dikembangkan. Tari tidak tercipta secara instan, terdapat sebuah proses
atau langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menciptakan tarian. Proses untuk
mencipta atau membuat karya tari dimulai dari mencari ide-ide, yaitu melalui
eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan (komposisi).
Proses
Kreativitas Tari
Pada
dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif. Meskipun dalam kadar yang
berbeda, karena setiap orang memiliki kemampuan dan intensitas yang berbeda.
Namun kreatif dapat dikembangkan melalui pendidikan dan latihanlatihan. Seperti
menggambar jika tidak mencoba dan melakukan latihan secara rutin maka gambar
yang dapat dibuat hanya pemandangan gunung saja. Kreatif tidak muncul begitu
saja, tetapi harus melalui proses terlebih dahulu yaitu dengan mencoba ,
melakukan dan berlatih secara berkelanjutan.
Kreativitas
seseorang dapat dilihat dari hasil akhir kreatif yaitu karya. Hasil akhir
tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti faktor
lingkungan, sarana, keterampilan, identitas, orisionalitas, dan apresiasi.
Proses
kreativitas tari dapat dilakukan dengan tahapan yaitu:
•
Eksplorasi gerak, yaitu proses berfikir, imajinasi merasakan dan merespon dari
suatu objek yang kita jadikan sebagai bahan karya seni.
•
Improvisasi yaitu spontanitas karena memiliki kebebasan dalam gerak dapat
dilakuakan mulai gerak yang sederhana kemudian dikembangkan.
• Komposisi
atau penciptaan karya seni yaitu menata, mengatur dan menata bagian-bagian
sehingga satu dengan yang lainnya saling menjalin menjadi kesatuan yang utuh.
Dalam
menyusun karya tari dapat mempergunakan gerak tradisi yang suadah ada atau
melalui pencarian gerak yang belum terpola sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa
tari sebagai ekspresi seni menuntut kemampuan lebih dari sekedar merangkai
gerak menjadi sebuah koreografi, melainkan harus memiliki nilai estetis.
Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul, lalu dirangkai menjadi
tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak
murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah mencakup
arah gerak dan arah hadap.
Arah
memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari,
yaitu:
1.
Arah Hadap, menunjukkan kemana penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan,
ke belakang, menengadah atau menunduk.
2.
Arah Gerak (lintas gerak), menunjukkan kemana penari akan bergerak, membuat
lingkaran, zig-zag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral dsb.
Level
Tari
Tingkat
jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak.
Ada
tiga level dalam menari, yaitu:
a. Level Tinggi : Meloncat
b. Level Sedang : Membungkuk
c. Level Rendah : Duduk
Dari
hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami sitisasi atau
distorsi lahir dua jenis gerak tari. Pertama, gerak tari yang bersifat gerak
murni dan yang kedua bersifat gerak maknawi.
Gerak
murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak yang dalam pengungkapannya
tidak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tari tersebut. Disini yang
dipertimbangkan adalah faktor nilai keindahan gerak tarinya saja. Misalnya
gerak-gerak memutar tangan pada pergelangan tangan, beberapa gerak leher
seperti pacak-jangga di Jawa, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan gerak
maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak tari yang
dalam pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau maksud disamping
keindahannya.
Desain
Tari
Penata
tari yang baik juga memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang
terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui
di lantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya, garis diagonal,
horizontal, zig-zag, spiral dll. Garis yang dilihat oleh penonton
sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas. Contohnya, loncatan,
gerak payung, dan pita. Merangkai gerak agar menarik perlu ada adanya
keseimbangan
dasar
dengan elemen lainnya, yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
1. Irama
sebagai pengiring dan pemertegas gerak.
2.
Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium.
3.
Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah
penari.
4.
Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.
Desain
musik merupakan bagian yang terpenting dalam tari, musik merupakan bagian
pendukung dalam seni tari yaitu sebagai pengiring, pemberi suasana dan
memberikan ilustrasi (ekspresi). Musik juga mengatur cepat lambatnya gerak dan membantu
mewujudkan dramatik.
0 komentar:
Post a Comment