Enzim dan Fungsinya
Enzim adalah biokatalisator organik yang
dihasilkan organism hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu
senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai
berikut.
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda
dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang
tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya,
tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah
satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif
ini disebut zimogen. Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim
dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat
digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim.
Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim,
bersifat
tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan
kekhususan
dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat
menjadi
senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat
sangat
erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak
begitu erat
dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim
bersifat
termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan
fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya.
Misalnya,
Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin
Denukleotid
Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase.
Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Dehidrogenase
Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor
hidrogen, seperti NAD atau donor dari gugus kimia,
seperti
ATP (Adenosin Tri Phosfat).
Holoenzim, apoenzim, koenzim,
dan substrat
Sifat-sifat enzim sebagai berikut.
a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperature
tinggi.
b. Efektif dalam jumlah kecil.
c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya
mempercepat reaksi.
e. Spesifik untuk reaksi
tertentu.
Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas
enzim sebagai berikut.
1. Temperatur atau suhu
Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum.
Apabila
suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi
enzim
tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi
aktivitas menurun
dan enzim menjadi rusak.
2. Air
Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh
pada
waktu biji dalam keadaan kering kegiatan enzim
tidak
kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi
mu-lailah
biji berkecambah.
3. pH
Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim,
yaitu
mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat.
4. Hasil akhir
Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak
selalu
konstan. Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak
sama dengan
kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi.
Apabila
hasil akhir (banyak), maka akan menghambat
aktivitas
enzim.
5. Substrat
Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu
yang
baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding
antara substrat dengan hasil akhir apabila
konsentrasi
enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan.
Jadi,
apabila substrat yang tersedia dua kali lipat,
maka hasil
akhir juga dua kali lipat.
6. Zat-zat penghambat
Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang
menghambat
aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari
logam berat,
seperti raksa.
Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme
sebagai
berikut.
1. Enzim
katalase
Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan
hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen. katalase
2H2O2
2H2O + O2
2. Enzim oksidase
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan
O2
dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan
juga
mereduksikan O2, sehingga
terbentuk H2O.
3. Enzim
hidrase
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi
air
dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya
senyawa
yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
4. Enzim
dehidrogenase
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen
dari suatu zat ke zat yang lain.
5. Enzim
transphosforilase
Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan
H3PO4
dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan
ion
Mg2+.
6. Enzim
karboksilase
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam
organik
secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat
menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase
piruvat.
7. Enzim
desmolase
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam
pemindahan
atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya,
aldolase
dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida
dan
dehidroksiaseton.
8. Enzim
peroksida
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi
senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan
diambil dari H2O2.
0 komentar:
Post a Comment