Teknik Membentuk, Menganyam, Membordir, Mengukir
Ada beberapa teknik pembuatan
produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan
yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan
dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir.
1. Membentuk
Teknik membentuk biasanya
digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik
membentuk antara lain seperti berikut.
1) Teknik Coil
(Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan
langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman
dan perajin keramik.
2) Teknik Putar
Teknik pembentukan dengan alat
putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan
bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para
perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar
tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para
perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama
seperti gentong dan guci.
3) Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan karya
kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak
berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali
cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve),
ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak
dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah
gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun
cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik
dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir,
mangkok, dan gelas.
2. Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan
untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam
ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu,
daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh
karya kerajinan dengan teknik
menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas.
3. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya
hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang
digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan
hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita
menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di
wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya.
Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain.
Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara,
dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.
4. Membordir
Ketika memakai pakaian, hal yang
perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu
juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari
pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik,
penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan
bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir
sama dengan bordir adalah sulam.
5. Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan
menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat
dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan),
ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik
mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan
pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.
0 komentar:
Post a Comment