Nilai
Estetis Dalam Gerak Tari
Estetis
sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau keindahan dan
dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Pernahkah anda mengalami
pengalaman dalam melihat pementasan seni tari? Apakah yang anda rasakan saat
melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tidak akan sama karena keindahan muncul dari pengalaman yang dialami oleh
smasing-masing individu.
Nilai
estetis pada gerak tari merupakan kemampuan dari gerak tersebut untuk menimbulkan
suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam
melakukan gerak harus dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya.
Setiap gerak tarian pasti memiliki nilai estetis tersendiri yang dapat
diuraikan dan dijelaskan secara cermat. Jadi apa itu estetis? Hal yang perlu
dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan
objektif. Benda itu sangat estetis karena adanya sifat yang melekat pada benda
dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa
munculnya estetis itu karena adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi,
estetis itu ada karena proses hubungan antara benda (karya tari) dan alam
pikiran orang yang mengamati.
Masing-masing
gerak setiap daerah memiliki keunikannya tersendiri yang tidak bisa terlepas
dari pengaruh kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam suatu
daerah juga memiliki pengaruh besar dalam menilai nilai estetis suatu gerak
tari. Jenis tari berdasarkan penyajiannya terbagi menjadi dua yaitu tari
tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional terbagi lagi menjadi tiga yaitu
tari primitif, tari rakyat dan tari klasik. Mengapa pada tari Bali memiliki
ciri khas pada mata yang melotot ( dalam istilah Balinya adalah Nuding)
sedangkan pada tari Jawa gerak mata mengarah kebawah. Begitu pula pada tari
saman dari Aceh yang memiliki ciri khas kecepatan dalam menggerakkan tangan
sedangkan pada tari pakarena dari Sulawesi geak tangan sangat lembut dan
mengalir.
0 komentar:
Post a Comment