Pengemasan
Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin
1.
Sistem Penyimpanan Energi Listrik
Sumber
daya alam di Indonesia sangat memungkinkan untuk dikembangkan energi baru
terbarukan. Hasil pembangkit energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
untuk menghidupkan perekonomian di daerah tersebut. Listrik yang dihasilkan
dapat menerangi jalanan, beberapa rumah tinggal. Bahkan, jika energi listrik
yang dibangkitkan lebih besar lagi yang mampu direalisasikan, energi listrik
itu dapat dimanfaatkan untuk menerangi perkampungan, kegiatan industri kecil,
wisata edukasi, wisata kuliner menjadi satu bagian sistem yang saling mendukung.
Pembangkit
listrik energi angin sering diistilahkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB). Pengemasan energy listrik yang dibangkitkan oleh PLTB menggunakan
aki/baterai. Sistem ini membutuhkan kontrol elektronik untuk mengubah tegangan
AC menjadi DC untuk dapat di simpan ke dalam baterai.
Pada
skala kecil digunakan generator DC dan disimpan di dalam baterai. Peralatan
yang menggunakan sumber listrik DC dapat menggunakannya langsung dari baterai.
Beban listrik yang berkembang di pasar banyak menggunakan standar PLN yaitu AC
220V/50 Hz. Inverter mengubah sumber listrik DC yang tersimpan di baterai
menjadi AC sehingga mampu melayani keperluan energi listrik dari beban listrik seperti
rumah tangga yang membutuhkan listrik di antaranya lampu, PC, TV, AC.
Keterangan:
1.
Turbin angin, komponen yang terdiri atas baling-baling, generator
listrik, ekor turbin angin yang digunakan untuk mendapatkan hembusan angin
dengan mempertimbangkan kekuatan angin, kemampuan generator dan kekuatan
balingbaling. Terdapat dua kelompok turbin, yaitu sumbu horizontal dan sumbu
vertikal. Turbin ukuran kecil di bawah 100 kilowatt dan digunakan bersamaan
dengan fotovoltaik. Sistem ini sering diistilahkan dengan sistem hybrid.
a.
Baling-baling, mengubah hembusan angin menjadi energi kinetik untuk
memutar generator. Kebutuhan tertentu energi kinetik yang dihasilkan
baling-baling ditambahkan gear-box untuk pengaturan kecepatan putar generator
listrik sesuai kebutuhan melalui controller. Pengontrol mesin mulai
dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph). Mesin dapat rusak jika tidak
dikontrol.
b.
Generator listrik, mengubah energi kinerik yang
dihasilkan
oleh baling-baling menjadi energi listrik. Untuk skala kecil menggunakan
generator DC. Jika menggunakan aki 12 VDC, generator diusahakan mampu menghasilkan
minimal energi listrik sebesar 12 Volt.
c.
Ekor turbin, berfungsi mengarahkan unit turbin angin untuk dapat selalu
berhadapan dengan arah angin.
2.
Panel kontrol
Panel
kontrol dalam hal ini mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC dan
mengontrol pengisian arus listrik ke dalam baterai agar tidak merusak baterai
karena over charging.
3.
Baterai
Menyimpan
arus listrik yang dihasilkan generator agar dapat digunakan setiap saat.
(pelajari tentang deep cycle battery). Pada saat kebutuhan/permintaan
beban meningkat, alat penyimpan energi ini dapat berfungsi sebagai back up energy
listrik dan menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan
daya pada saat turbin angin berputar kencang.
4.
Inverter
Mengubah
tegangan listrik DC dari baterai menjadi AC untuk keperluan beban listrik.
5.
Terminal Sumber Listrik DC/AC
Beban
listrik berupa peralatan eketronik, motor listrik,
peralatan
rumah tangga. Perhatikan spesifikasi dari semua peralatan listrik sebelum
dihubungkan dengan sumber listrik, apakah AC atau DC.
0 komentar:
Post a Comment