Produk
Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin
Produk
karya rekayasa pembangkit listrik sederhana yang menjadi pembahasan kali ini
adalah pembangkit listrik sederhana energi angin. Angin yang menggerakkan
kincir angin, akan memutarkan dinamo dan menghasilkan listrik. Kestabilan daya
listrik dapat diperoleh dengan cara menyimpan energy listrik pada
baterai/akumulator (DC) melalui kontrol panel. Beban listrik yang membutuhkan
arus listrik DC dapat langsung menggunakan listrik hasil pembangkitan,
sedangkan beban listrik yang membutuhkan arus listrik AC (standar PLN), melalui
inverter arus listrik DC dialirkan agar diperoleh arus listrik AC yang
digunakan untuk beban di antaranya berupa mesin listrik, pompa air, penerangan
umum.
1.
Desain Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin
Desain
merupakan proses membuat dan menciptakan objek baru. Desain produk rekayasa
merupakan
gambar rancangan awal dalam membuat sebuah produk rekayasa. Pembangkit listrik sederhana
energi angin sebagai produk yang akan dikembangkan dalam pembahasan produk rekayasa
pada materi prakarya dan kewirausahaan berikut ini. Gambar menunjukkan desain pembangkit
listrik sederhana energy angin, sedangkan Gambar 2.11 menunjukkan ukuran aluminium
angle yang digunakan untuk membuat menara dalam pembuatan model kincir
angin.
2. Bahan
Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin
Pembuatan
model pembangkit listrik sederhana dalam hal ini adalah menara pembangkit
listrik energi angin dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berikut.
a.
Dudukan menara
b.
Menara
c.
Kincir angin
Bagian
dudukan menara, bagian menara dan bagian kincir disatukan menjadi satu kesatuan
membentuk model pembangkit listrik sederhana energi angin. Material yang digunakan
sesuai dengan bahan yang ada di sekitar di antaranya kayu, bambu, kaleng bekas,
aluminium angle.
a.
Bagian Dudukan Menara
Bahan
pendukung pembuatan pembangkit listrik sederhana energi angin terdiri atas:
dudukan menara, plat penopang bagian bawah, dan screw. Dudukan menara diambil
ukuran garis tengah 25 cm. Plat dibentuk sedemikian rupa seperti pada Gambar membentuk
siku sebagai media untuk menyatukan antara dudukan menara dan menara dan
dipasang dengan menggunakan screw.
b.
Bagian Menara
Bahan
pendukung pembuatan bagian menara digunakan aluminium angle yang
dipotong dengan variasi ukuran
c.
Bagian Kincir Angin Bahan pendukung bagian kincir angin :
-
Klem, dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran dengan
diameter sesuai dengan dinamo DC yang disiapkan.
-
Plat dudukan kincir, dipotong membentuk siku. - Center kincir,
terbuat dari kayu dibentuk sebagai tempat untuk dudukan blade/kincir
-
Gear pengunci kincir, sebagai media untuk menggabungkan antara center
kincir dan dinamo
DC.
Pemasangan center kincir dengan gear seperti ditunjukkan pada Gambar 2.15.
-
Blade/kincir, dibuat sebanyak tiga buah.
-
Kabel, dinamo, dan screw , dapat diperoleh di toko yang menyediakan
komponen elektronik.
3.
Alat Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik
Sederhana
Energi Angin
Alat-alat
yang digunakan dalam pembuatan model pembangkit listrik sederhana energi angin
seperti pada Gambar
a.
Bor tangan,
Bor
Tangan sebagai alat pelubang bahan yang akan digunakan. Jenis bor tangan
pengoperasiannya secara manual dan menggunakan mesin. Mata bor
disesuaikan dengan kebutuhan. Perhatikan keselamatan kerja dalam menggunakannya.
Perawatan pada mesin perlu menjadi perhatian.
b.
Obeng,
Obeng
(screwdriver) digunakan untuk memasang baut (screw). Jenis obeng
di antaranya obeng kembang atau plus (+) dan slotted atau obeng minus
(-). Penggunaannya disesuaikan dengan jenis baut yang akan digunakan.
c.
Tespen,
Tespen
sebagai alat untuk mendeteksi kelistrikan. Perhatikan spesifikasinya.
Alternatif alat yang dapat digunakan adalah multitester / AVO meter. Alat ini
dapat digunakan untuk mengukur besaran listrik Ampere (satuan arus listrik),
Ohm (satuan hambatan listrik) dan Volt (satuan tegangan) listrik. Perhatikan selector
switch saat menggunakannya. Pelajari manual book dari multitester.
d.
Gergaji
Gergaji
sebagai alat perkakas yang digunakan untuk memotong atau membelah. Jenis
gergaji disesuaikan dengan bahan yang digunakan dalam pembuatan model menara
kincir angin: apakah menggunakan bambu, kayu, besi/aluminium, PVC atau bahan
yang lain. Ada dua jenis gergaji: gergaji tangan atau gergaji mesin. Perhatikan
keselamatan kerja saat menggunakan alat ini.
f.
Penggaris
Penggaris
sebagai alat pengukur dan alat bantu gambar. Penggaris segitiga yang terdiri
atas segitiga siku-siku dan segitiga 300 – 600 baik digunakan dalam hal ini.
h.
Meteran pita
Meteran
merupakan perkakas yang digunakan untuk mengukur satuan panjang baik dalam
perencanaan maupun pada proses pembuatan model menara kincir angin. Komponen
yang perlu diperhatikan pada meteran pita adalah bagian Tru Zero Hook, adalah
komponen yang
berada
di awal pengukuran agar pengukuran bisa akurat. Tru Zero Hook yang baik
dapat bergeser ke depan dan ke belakang saat dipakai dan bukan ke samping atau
diagonal.
Stanley adalah penemu pertama measuring tape rule pada tahun 1930.
j.
Pensil
Pensil
digunakan untuk memberi tanda pada ukuran yang akan dibuat.
4.
Proses Pembuatan Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin
a.
Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana
Angin
yang menggerakkan kincir angin akan memutarkan generator dan menghasilkan
listrik. Kestabilan daya listrik dapat diperoleh dengan cara menyimpan dayanya
di baterai/ akumulator (DC) melalui kontrol panel. Beban listrik yang membutuhkan
arus listrik DC dapat langsung menggunakan listrik hasil pembangkit, sedangkan
beban listrik yang membutuhkan arus listrik AC (standar PLN), arus listrik DC
dialirkan ke inverter agar diperoleh arus listrik AC yang digunakan untuk
beban-beban, di antaranya berupa mesin listrik, pompa air, penerangan umum.
Diagram alir proses pembuatan model kincir angin ditunjukkan seperti pada gambar
Tahapan
proses produksi dapat dijelaskan sebagai berikut
1)
Siapkan alat dan bahan. Perhatikan dan gunakan alat keselamatan kerja.
2)
Langkah awal dalam pembuatan model menara, ukur dan potong aluminium engle dengan
beberapa ukuran yang ada sesuai kebutuhan.
3)
Tentukan posisi lubang untuk penempatan screw, beri tanda titik dengan
menggunakan pensil. Bor tiap-tiap titik.
4)
Siapkan dudukan menara.
5)
Rakit dan pasang satu per satu potongan-potongan aluminium engle tadi
hingga membentuk menara kincir angin.
6)
Satukan dudukan menara dan menara.
7)
Siapkan dinamo, cek kondisinya dengan menggunakan multitester.
8)
Pasang kincir pada center blades.
9)
Pasang center kincir yang sudah dipasang blades
pada
dinamo, dan gunakan klem pasang bagian kincir pada menara.
10)
Sambungkan kabel untuk kutub positif dan kutub negatif (DC).
11)
Pastikan rangkaian sudah benar. Coba dengan memberikan angin buatan dengan
menggunakan kipas angin. Ukur ujung tegangan DC dengan menggunakan multitester
(posisi selector switch pada DC volt).
12)
Sambungkan pada lampu LED, perhatikan lampunya. 13) Arus listrik yang
dibangkitkan diindikasikan dengan menyalanya lampu.
b.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Keamanan
kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang
aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur-unsur penunjang keamanan
yang bersifat material di antaranya sebagai berikut : 1) baju kerja, 2) helm,
3) kaca mata, 4) sarung tangan, 5) sepatu Unsur-unsur penunjang keamanan yang
bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut . 1) buku petunjuk penggunaan alat,
2) rambu-rambu dan isyarat bahaya, 3)
Kesehatan
kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial,
dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit
umum. Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya
selama melakukan pekerjaan. Dengan
kata
lain keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama
bekerja. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan terjadinya
kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan
di mana pekerjaan itu dilaksanakan
c.
Penerapan K3
Kesehatan
dan keselamatan Kerja (K3) pada dunia usaha dan dunia industri harus
diperhatikan dengan saksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya.
Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat
mengurangi kecelakaan dalam kerja dan dapat
meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja.
Bekerjalah
dengan aman dari bahaya listrik. Keselamatan adalah prioritas utama pada setiap
pekerjaan. Kecelakaan listrik terjadi akibat kecerobohan atau kurangnya pengertian
tentang listrik. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan keselamatan kerja untuk
meningkatkan kesiapan terhadap bahaya listrik dan potensi lain yang mungkin
muncul pada pekerjaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kerja yang
menggunakan peralatan listrik, antara lain sebagai berikut.
1)
Kembangkan sikap tanggung jawab atas keselamatan diri.
2)
Biasakan menjaga kebersihan di area kerja dari kotoran/material.
3)
Pakailah pakaian keselamatan kerja, tidak terlalu longgar untuk menghindari
terjerat mesin yang berputar.
4)
Gunakan safety shoes.
5)
Gunakan kacamata pada saat memakai peralatan dan perlengkapan yang menghasilkan
scrap yang dapat membahayakan mata.
6)
Gunakan pelindung telinga pada tempat yang bising.
7)
Logam cicin (penghantar listrik yang baik), sebaiknya tidak digunakan pada saat
bekerja pada rangkaian yang berarus listrik.
8)
Helm yang kuat dikenakan di tempat yang dianjurkan.
9)
Rambut panjang diikat/dipotong jika bekerja pada mesin.
0 komentar:
Post a Comment